Perlunya Peringatan Dini Daerah Rawan Bencana oleh BNPB

07-04-2014 / KOMISI VIII

Anggota Komisi VIII DPR RI, Amran mengingatkan agar BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang notabene menjadi mitra kerjanya untuk memberikan peringatan dini daerah-daerah rawan bencana, termasuk jalur-jalur yang dilalui Kereta Apia atau angkutan publik lainnya.

Hal tersebut diungkapkan Amran saat dihubungi Parlementaria Senin (7/4) terkait adanya kecelakaan anjloknya Kereta Api (KA) Malabar di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat pekan lalu lalu

“Bencana alam memang tidak bisa diprediksi kedatangannya, namun pasti BNPB memiliki data-data mengenai daerah rawan bencana, seperti rawan longsor dan rawan gempa, termasuk daerah yang dilalui jalur kereta api atau angkutan public lainnya. Data-data ini seyogyanya disampaikan kepada instansi terkait, baik itu Pemda setempat maupun Pihak Perhubungan atau PT KAI. Dengan adanya peringatan dini tentu dapat mengantisipasi terjadinya korban,”ungkap Amran.

Oleh karena itu dilanjutkan Amran, selain perlu perlunya koordinasi dan kerjasama semua pihak, baik itu BNPB, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan Pemda setempat serta KemenhubJuga diperlukan penyisiran ulang daerah-daerah yang dalam data BNPB termasuk rawan bencana.  Seperti jalur pegunungan, tebing maupan sisi sungai yang biasa dilalui jalur Kereta api, termasuk pemeriksaan kembali bantalan-bantalan rel kereta api.  

“Tanpa mengurangi rasa duka cita dan empati saya kepada keluarga para korban kecelakaan, tentu di balik peristiwa ada hikmah atau pelajaran yang bisa dipetik oleh semua pihak, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi. Seperti penyisiran ulang daerah rawan bencana longsor”ujarnya.

Berdasarkan laporan awal dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada lima korban meninggal dunia akibat anjloknya Kereta Api Malabar Jurusan Bandung-Malang. Anjloknya Kereta tersebut  ke dalam jurang akibat tanah longsor setelah diguyur hujan terus menerus.

Selain BPBD, upaya evakuasi juga dilakukan oleh Tim Gabungan TNI, Polri, PT KAI,Basarnas, PMI, Tagana dan masyarakat.  Saat ini seluruh penumpang telah di evakuasi, dan PT KAI dibantu oleh TNI AD masih  melakukan perbaikan jalur kereta api dengan pengerjaan rel baru untuk memulihkan jalur selatan Jawa Barat. Akibat peristiwa ini sejak dua hari lalu perjalanan kereta api dari Bandung menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur dialihkan melalui jalur utara Cirebon. (Ayu), foto : andri/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...